Langsung ke konten utama

Resensi Buku Yang Berjudul Masalah Sosial dan Pembangunan



Masalah Sosial Dan Pembangunan

Identitas Buku
Judul Buku                  : Masalah Sosial Dan Pembangunan
Pengarang                   : Drs. Soetomo
Penerbit                       : PT Dunia Pustaka Jaya
Cetakan                       : Pertama
Tahun Terbit                : 1995
Tebal Halaman            : viii + 192 halaman
ISBN                           :979-419-163-9: 
Sinopsis Buku
Masalah sosial merupakan suatu fenomena sosial yang mempunyai berbagai dimensi. Pada umumnya masalah sosial ditafsirkan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Hal itu disebabkan karena gejala tersebut merupakan kondisi yang tidak sesuai  dengan harapan atau tidak sesuai dengan norma dan nilai serta standar moral yang berlaku. Suatu kondisi juga dapat dianggap sebagai masalah sosial karena menimbulkan berbagai penderitaan dan kerugian baik fisik maupun non fisik.
Penulis dalam buku ini membagi masalah sosial menjadi tiga perspektif. Perspektif-perspektif tersebut diantaranya perspektif berdasarkan teori fungsional dan struktural, perspektif berdasarkan teori konflik, dan perspektif berdasarkan teori interaksionalisme simbolik. Keseluruhan perspektif tersebut mengacu pada keberaturan sosial dan konflik sosial. Perseptif-perspektif yang disebut dalam buku ini merupakan berbagai pandangan yang sampai saat ini muncul dalam studi masalah sosial.
Individu sebagai satuan pengamatan dalam identifikasi masalah sosial sekaligus sumber dari masalah sosial itu sendiri. Berdasarkan pandangan biologis yang dikatakan bahwa perilaku seseorang termasuk perilaku kriminal banyak dipengaruhi oleh bentuk dan struktur tubuh individu yang bersangkutan. Berdasarkan pandangan psikologis dijelaskan bahwa sumber terjadinya perilaku individu yang menyimpang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Jika pandangan biologis faktor penyebabnya adalah kondisi biologis individu, maka pandangan psikologis faktor penyebabnya adalah kondisi kejiwaan dan kepribadian dari individu. Sementara berdasarkan pandangan sosialisasi perilaku individu akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila dia tidak berhasil dalam melewati proses belajarnya.
Masalah sosial dan studi pembangunan massyarakat pada dasarnya berkaitan dan saling berhubungan satu sama lain. Sebagaimana diketahui, masalah sosial merupakan kondisi yang tidak diinginkan karena mengandung unsur-unsur yang dianggap merugikan, melanggar, dan menyimpang terhadap nilai, norma dan standar sosial tertentu. Kondisi yang semacam ini tentu saja  membutuhkan pemecahan, perubahan, dan perbaikan. Dilain pihak, dalam pengertian pembangunan masyarakat pada dasarnya selalu terkandung unsur perubahan, khususnya perubahan yang merujuk pada peningkatan taraf hidup dan kondisi yang lebih baik.
Masalah sosial merupakan kondisi yang semestinya harus dirubah dan diperbaiki, sedang pembangunan masyarakat merupakan suatu usaha atau suatu proses untuk melakukan perubahan kearah perbaikan. Dengan demikian, berbagai kondisi yang dapat dikategorisasikan sebagai masalah sosial seperti kemiskinan, keterbelakangan merupakan sesuatu yang mendorong dilaksanakannya pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat dapat berfungsi sebagai  salah satu upaya untuk ikut memecahkan masalah sosial tertentu. Bahkan melalui pembangunan masyarakat diharapkan mampu melakukan pemecahan masalah langsung pada sumbernya, bukan sekedar pada gejalanya saja.
Proses pembangunan masyarakat dituntut lebih jeli dalam melakukan identifikasi kebutuhan, bukan sebatas kebutuhan diatas permukaan, melainkan juga kebutuhan yang sering tidak dinyatakan tetapi justru merupakan kebutuhan essensial lapisan masyarakat tertentu. Berdasar skema yang bersumber dari Ascher and Healey (1990 : 19) bahwa melalui pembangunan berkelanjutan diharapkan tercapainya tingkat pendapatan perkapita yang lebih baik, distribusi pendapatan yang merata, lingkungan hidup yang tetap terpelihara dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Faktor-faktor yang saling terkait dalam proses pembangunan tersebut tidak hanya aspek fisik dan ekonomi akan tetapi juga aspek sosial, terutama melalui keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan.

Kekurangan Buku
Tidak adanya bagian index buku cukup menyulitkan pembaca dalam memahami beberapa kata yang tidak dimengerti.

Kelebihan Buku
Buku ini sangat membantu dalam menambah wawasan secara lengkap mengenai masalah sosial dan pembangunan masyarakat. Kebahasaan yang digunakan dalam buku ini juga mudah tidak sulit dipahami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film Bad Genius: Dalam Bingkai Moral Value

S àwàddee ká   Happy Sunday, guys! Kembali lagi dengan aku, Laras. Hm, semakin kesini kayaknya blog ini udah makin terawat, deh. Alhamdillah ke isi sama tugas-tugas hehehe. Nah, kali ini aku bakalan bahas tentang salah satu Film Thailand yang disenangi banyak orang pada zamannya, bahkan sampai sekarang. Apakah itu? Yak betul, Bad Genius . Ada yang udah pernah nonton? Film Bad Genius adalah film produksi Thailand yang tayang perdana pada 3 Mei 2017 lalu. Suguhan aksi-aksi dalam film ini memikat penontonnya hingga dunia internasional. Film ini digadang-gadang sebagai film yang paling sukses dalam sejarah perfilman Thailand. Kalau bahas Bad Genius , gak seru nih kalo gak bahas, "siapa aja sih tokoh di balik film ini?". Ya, kan? Yang pertama, Chutimon Chuengcharoensukying yang berperan sebagai Lynn. Kedua, Eisaya Hosuwan sebagai Grace. Ketiga , Chanon Santinatornkul sebagai Bank. Dan keempat, Teeradon Supapunpinyo sebagai Pat. Nah, itu dia to

Catatanku Tentang Bandung, Baduy, dan Kalian

Annyeonghaseyo yeorobun... Jeoneun Yayas imnida :v Yayas is back! *dadah dadah* Kali ini aku disini, di blog yang sudah berdebu ini akan sedikit berbagi cerita tentang perjalanan, pengalaman, dan pelajaran selama Kuliah Kerja Lapangan di Tanah Sunda, tepatnya di Kota Bandung dan Pedalaman Baduy Banten. Sebenarnya di bagian “ sedikit berbagi cerita ” perlu ada tambahan kata “ yang aku ingat ” haha karena aku bukan pengingat yang baik. Ok, mengulangi, aku akan sedikit berbagi cerita yang aku ingat niii! Mungkin bagi teman-teman Pendidikan Sosiologi 2017 yang lain, berada di Tanah Sunda adalah kali pertama mereka, tapi untuk aku pribadi yang notabene domisili Bogor, ya sudah biasa “ melewati ” Bandung dan Banten hm. For your information , cerita selama perjalan di bus akan sangat sedikit, karena aku ini pelor alias nempel molor. Jadi ya di saat teman-teman tidur, aku tidur dan di saat teman-teman bangun, aku masih tidur. Bisa dibilang, “ aku hanya melihat kegelapan dan hitam